25 Desember 2009

Kerajaan Durma bagian 5

(Sambungan Kerajaan Durma bagian 5)

Agasha merasa heran dengan perintah dari Nutalas. Agasha diperintahkan mengirim pesan tanpa alamat yang jelas. Tujuannya adalah gua di dalam hutan Geaet. Agasha tidak tahu siapa yang akan ditemuinya. Hanya saja dia diperintahkan untuk menemui raja Gadawan. Agasha merasa heran mengapa ada raja di tengah hutan. Tapi Agasha percaya penuh pada Nutalas sehingga menyanggupinya.

Hutan Geaet merupakan hutan yang lebat. Cahaya matahari hampir tidak dapat memasuki hutan itu. Dengan kemampuannya yang berdarah campuran, Agasha dapat bergerak cepat walau tanpa pencahayaan yang bagus. Suasana hutan yang terkesan misterius membuat Agasha merasa takut dan ingin secepatnya menyelesaikan tugasnya. Agasha kesulitan menemukan gua yang dimaksud. Di dalam hutan itu terdapat banyak gua sehingga Agasha berulang kali keluar masuk gua untuk mencari dimana orang yang dicarinya. Setelah berkeliling seharian, Agasha melihat sebuah danau.

Karena merasa lelah, Agasha beristirahat di tepi danau. Agasha mengamati sekeliling danau itu. Pemandangan yang menyejukkan hati tapi terasa misterius. Seolah-olah ada aura aneh yang mengisi hutan itu. Agasha berpikir sendiri apakah perang akan merusak hutan yang indah ini. Setelah merasa cukup beristirahat, Agasha mulai mencari lagi gua yang hendak dicari.

Erwina merasa bingung dengan pergerakan cepat yang disarankan oleh Furlong. Erwina tidak begitu paham tentang strategi perang, tapi sepertinya gerakan ini bukanlah sebuah strategi. Karena merasa penasaran, Erwina bertanya kepada Furlong.

“Tuan Furlong. Mengapa kita harus berangkat pagi-pagi? Bukankah masih ada waktu untuk beristirahat di Hadfas?”, Erwina.
“Putri harus tahu kalau penyerbuan kita tidak disetujui oleh ayah putri. Karena ada kabar kedatangan saudara putri yang menginginkan pasukan dibubarkan, maka terpaksa kita harus bergerak cepat juga. Kita akan berusaha menguasai sebanyak mungkin negara dan kerajaan sebelum saudara putri dapat menemui kita.”, Furlong.
“Oh begitu. Apa tujuanmu menguasai negara dan kerajaan lain?”, Erwina.
“Tujuanku adalah membesarkan negara Durma. Tidak ada niatku yang lain selain nama besar Durma dapat terangkat di seluruh Landart.”, Furlong.

Erwina sangat menyukai pandangan Furlong terhadap kerajaannya. Erwina membiarkan kebijakan perang tetap dipegang oleh Furlong karena Erwina tidak mengerti tentang perang. Tujuan serangan kali ini adalah negara Iyridit. Iyridit berada di sebelah kerajaan Qasaha. Iyridit memiliki wilayah yang cukup luas dengan pasukan yang tersebar ke semua wilayahnya. Karena Durma mau melakukan perluasan wilayah, Iyridit sudah memerintahkan sebagian wilayahnya untuk mengurangi penjagaan di perbatasan yang jauh dari Durma.

Serangan Durma sungguh mengejutkan negara Iyridit. Pemimpin Iyridit mengira Durma akan menyerang Qasaha dahulu sehingga terlambat mengirimkan pesan penarikan pasukan. Sebelum pasukan Iyridit dari wilayah lain sampai di perbatasan Durma, pasukan Durma sudah berada di depan mata. Nutalas langsung memimpin pasukan ke garis depan. Setelah mengirimkan utusan agar kerajaan Iyridit menyerah dan tidak ditanggapi, Nutalas segera memulai serangan.
Garis depan Iyridit merupakan benteng yang lumayan kokoh. Dengan pasukan panah api, benteng itu dengan cepat terbakar. Kayu yang dipakai untuk pintu segera lenyap dilalap api. Setelah kehilangan pintu masuk, pasukan tempur dengan pakaian berat segera bergerak maju. Sedangkan pasukan panah menghujani benteng Iyridit dari jauh. Pasukan panah dari pasukan elves sungguh menakutkan. Walau hanya menggunakan panah kayu, tapi jangkauannya sanggup mencapai bagian atas benteng dengan keakuratan tinggi. Sementara pasukan raksasa melontarkan batu-batu berukuran besar menghancurkan dinding benteng. Benteng Iyridit sepertinya akan segera direbut dengan mudah oleh pasukan Durma.

Hanya dalam 3 jam, benteng Iyridit sudah berhasil dikuasai. Setelah berhasil menguasai benteng Iyridit, pasukan Durma bergerak menyebar ke tiga arah. Tujuannya adalah kota Yarmir, ibukota negara Iyridit. Selama perjalanan menuju ibukota Iyridit, pasukan Durma meluluhlantakan kota-kota yang melawan. Negara Iyridit sendiri sudah menarik pasukannya untuk berkumpul di ibukota dengan harapan dapat melawan pasukan Durma di ibukota sehingga di kota-kota lain tidak memiliki pasukan yang cukup untuk menahan Durma.

Durma merekrut kota-kota yang telah dikalahkan untuk menjadi pasukannya sehingga bukannya semakin melemah tetapi malah semakin kuat. Nutalas memiliki kewibawaan yang dapat membuat taklukkannya dapat ditundukkan dengan sepenuh hati. Pasukan utama Durma langsung menuju kota Yarmir secara langsung, sedangkan dua arah lainnya mengambil jalan berputar sehingga agak lambat mencapai kota Yarmir. Dua arah lainnya masing-masing dipimpin oleh Furlong dan Saiks. Sementara Erwina ikut dengan pasukan utama bersama Nutalas. Nutalas juga mengirimkan utusan-utusan ke daerah tersembunyi yang dihuni makhluk-makhluk gaib untuk bergabung dengannya.

(Bersambung)