(Sambungan Kerajaan Durma bagian 6)
Dalam waktu seminggu, Nutalas sudah berada di depan gerbang Yarmir. Pasukan Nutalas sudah berkembang menjadi 3 kali lipat sejak dari benteng Iyridit. Berbagai ras bersatu padu membuat pasukan Nutalas menjadi semakin mengerikan. Tidak ada batasan makhluk gelap ataupun terang. Nutalas mampu merebut hati para makhluk gaib dengan memberikan janji dan juga langsung memberikan wilayah sehingga nama Nutalas segera terangkat karena dapat memenuhi janjinya. Erwina merasa kagum dengan kebijaksanaan Nutalas.
Untuk sementara pasukan Nutalas mendirikan perkemahan sebelum memulai perang besar. Pasukan di Yarmir sangat besar sehingga tidak mudah untuk mengalahkannya. Nutalas juga menunggu pasukan yang dipimpin Furlong dan Saiks untuk memulai serangan bersama. Saiks melewati daerah perbukitan dan menjelajah setiap gua yang ada. Tujuannya adalah mencari benda-benda berharga yang konon dikabarkan banyak berada di gua-gua. Pasukannya menaklukan kota-kota yang dilewati. Karena pasukan Iyridit sudah menarik diri ke Yarmir, maka Saiks tidak mengalami kesulitan dalam menaklukan kota-kota yang dilewatinya. Bahkan Saiks dapat menangkap makhluk-makhluk gaib dan mengajaknya untuk bergabung ke dalam pasukannya.
Pencarian Saiks tidak sia-sia. Selama perjalanan ke Yarmir, Saiks mendapatkan belasan senjata gaib yang tersimpan lama di gua. Saiks juga mendapatkan beberapa buku-buku berharga. Dengan bergerak cepat, akhirnya Saiks tiba di Yarmir untuk menyatukan kekuatan dengan pasukan Nutalas.
Furlong menempuh perjalanan yang lebih sulit. Ada sungai besar yang harus dilaluinya. Pasukan Iyridit memang telah menarik diri tapi bukan berarti tanpa perlawanan. Dengan kemampuan bertarung di atas kapal yang minim, pasukan Furlong mengalami hambatan. Pasukan Iyridit yang menjaga wilayah sungai bernama Undiq Harala, seorang ahli perang kapal laut. Undiq membangun pasukan kapal yang terkenal tangguh dan tidak mudah dilewati. Jebakan kapalnya membuat kapal-kapal Durma harus berbalik arah. Selain dengan menggunakan kekuatan, Undiq juga menggunakan siasat membingungkan arah. Undiq sering melakukan penyerangan dari berbagai arah sehingga Furlong sering tertipu mengenai letak pasukan utama Undiq.
Sudah tiga hari Furlong menyerang dengan sia-sia. Padahal kekuatan pasukannya lebih besar dari pasukan Undiq. Furlong memutuskan untuk berkeliling sambil berpikir di tepian sungai untuk mencari orang yang mampu mengalahkan pasukan Iyridit. Furlong merasa tidak dapat mengalahkannya dengan strategi yang dia ketahui selama ini. Saat Furlong sedang berkeliling, Furlong melihat ada pasukan peri yang sedang bermain air di sungai. Awalnya Furlong menganggap hal itu biasa karena pasukannya sepertinya merasa bosan karena setiap penyerangan selalu gagal. Tapi setelah mengamati lebih lanjut, Furlong melihat peri itu sedang bermain dengan peri lain. Peri yang diajak bermain itu adalah peri air. Furlong merasa mendapatkan ide untuk mengalahkan pasukan Iyridit dengan bantuan peri air.
Furlong menghampiri peri-peri yang sedang bermain itu. Setelah berkenalan dengan peri air, maka Furlong meminta bantuan peri air untuk mengalahkan pasukan Iyridit. Awalnya peri air itu menolak karena merasa tidak mau terlibat dalam peperangan. Furlong mencoba membujuk dengan memberikan alasan kalau kerajaan Durma akan memperhatikan semua makhluk gaib dan mencoba melindunginya. Buktinya sudah banyak makhluk gaib yang bergabung dengan pasukan Durma. Peri air itu akhirnya melunak dan mau membantu. Kekuatan peri air memang tidak banyak membantu, tapi pasukan makhluk gaib yang ada di sungai tentu akan sangat berperan besar. Furlong meminta bantuan peri air untuk mempertemukannya dengan makhluk-makhluk gaib yang ada di sungai Waqial yang menghambat perjalanan pasukan Durma.
Malam harinya diadakan pesta kecil menyambut beberapa pimpinan makhluk gaib yang ada di sungai Waqial. Furlong menyatakan permintaan bantuannya untuk mengalahkan pasukan Iyridit yang dipimpin Undiq. Setelah menjanjikan untuk memberikan perlindungan wilayah, akhirnya para makhluk gaib penghuni sungai Waqial mau membantu. Bahkan ada pasukan yang akan menyertai pasukan Durma selama pertempuran memperluas wilayah Durma. Furlong memang tidak mau berhenti bertempur setelah mengalahkan negara Iyridit. Ambisinya untuk memperluas wilayah Durma masih menggebu-gebu. Setelah mendapatkan persetujuan dari para makhluk gaib, pestapun dilanjutkan hingga pagi.
Rencana serangan akan dilakukan keesokan harinya. Furlong terlihat tidak pernah istirahat. Walau setelah berpesta semalaman, Furlong hanya tidur sebentar. Selanjutnya Furlong mempersiapkan pasukannya untuk pertempuran besar yang akan dilakukan keesokan harinya. Tujuannya jelas, serangan kali ini akan langsung menembus pertahanan Iyridit dan mengambil alih benteng yang berada di seberang sungai Waqial tempat Undiq bertahan. Kali ini Furlong berharap dengan bantuan makhluk sungai, maka tidak akan ada salah arah lagi.
(Bersambung)